Halaman depan rumah

Mujahid Al Mutaz Billah
2 min readMar 26, 2024

--

Garut, 2021

Sudah hampir 9 bulan aku kembali tinggal di rumah bersama kedua orang tua. Suatu hal yang perlu aku syukuri karena sekarang bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama mereka. Termasuk bisa menyaksikan bagaimana kedua orang tua-ku menjalani keseharian kehidupannya.

Ketika sedang tidak ada aktivitas lainnya, di pagi hari biasanya kedua orang tuaku bermain-main di halaman depan rumah. Halaman yang cukup sempit namun dibuat sedemikian rupa sehingga bisa membuat mereka bahagia mempunyainya.

Menyiram tanaman satu per-satu, menaburkan pupuk pada tanah, memotong dahan yang sudah terlalu panjang, hal-hal itu mereka lakukan dengan sabar dan penuh perhatian. Tanaman-tanaman yang mereka dapatkan dari hasil membeli atau pemberian orang-orang dibuatnya serapih mungkin dipajang di halaman depan.

Selain mengurusi tanaman, di halaman depan rumah kami terdapat tempat tidur 4 ekor kucing yang Ibu besarkan. Beberapa kali Ibu kehilangan kucingnya dan itu membuatnya sangat sedih. Namun tak lama kemudian anak-anak kucing kembali dilahirkan dan Ibu membesarkan kembali dengan kasih sayang.

Di pagi hari terkadang ada tetangga yang sambil berjalan kaki melewati rumah kami. Obrolan khas ibu-ibu pun mulai terjadi di depan rumah. Menceritakan harga beras yang naik, sekarang sedang musim buah apa, sampai membicarakan kegiatan-kegiatan yang akan diadakan di RT kami.

Giliran sore hari Ayah biasanya lebih banyak menghabiskan waktu di teras depan rumah lantai 2. Memberi makan burung, memperbaiki barang-barang yang rusak, sambil melihat-lihat pemandangan sore hari dari rumah kami yang menyajikan hamparan sawah luas.

Terkadang pemandangan sore hari ini diikuti dengan anak-anak yang bermain berlarian di jalanan. Meskipun suaranya kadang menggangguku yang ingin fokus bekerja, namun aku yakin mereka sedang bersenang-senang dan aku memilih berpindah di tempat yang lebih tenang.

Aku baru menyadari halaman depan ini menjadi tempat ‘pelarian’ orang tuaku di saat semua anak-anaknya tinggal di luar kota. Menjadi tempat orang tua untuk tetap menyalurkan secara langsung kasih sayang yang mereka punya dan merasa bahagia ketika melihat sesuatu bertumbuh dan berkembang.

--

--