The story from my working desk

Mujahid Al Mutaz Billah
3 min readMar 22, 2024

--

Bandung, 2021

Pertengahan tahun 2021 aku pindah tempat tinggal ke daerah Sangkuriang karena tempat tinggalku sebelumnya sudah habis masa kontrak dan tidak akan diperpanjang. Kamar yang aku tempati di sini tidak terlalu luas namun cukup nyaman karena ada jendela besar yang membuat cahaya matahari dan udara segar bebas memasuki kamar ini.

Hal pertama yang aku pikirkan saat menempati kamar ini adalah “kamar ini mau diisi apa aja ya? layout-nya nanti gimana?”. Berhubung kamar ini akan menjadi ruangan yang menemani kuliah online dan pengerjaan Tugas Akhir selama satu tahun ke depan jadi aku ingin mencoba sebaik mungkin agar kamar ini nyaman untuk dipakai istirahat sekaligus bekerja.

Barang pertama yang aku pikirkan adalah meja. Referensiku soal meja tidak banyak. Aku cari-cari banyak referensi di youtube lalu pilihanku jatuh kepada IKEA Linnmon. Sok-sokan mau bikin setup minimalis ceritanya.

Pengorbanan membeli meja ini cukup besar ternyata. IKEA terdekat ada di Kota Baru Parahyangan. Aku berniat membeli langsung selain karena penasaran tempatnya tapi juga karena tidak tega mengeluarkan ongkir yang begitu mahal sementara tabungan aku terbatas (sedih). Akhirnya aku mengajak dua orang teman kontrakan untuk pergi ke sana bersama.

Terimakasih banyak kepada Anwar dan Afra Dzaki yang telah menemani sehingga meja itu berhasil mendarat di kontrakan dengan aman sentosa. Kami membawa meja itu menggunakan motor. Daun meja kami simpan di space bagian depan motor dan kaki-kaki meja dipangku oleh orang yang dibonceng di bagian belakang. Lucu juga ya kalo diinget-inget lagi apalagi perjalanan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Hahaha. Haturnuhun guys.

Setelah meja berhasil dipasang, aku lanjut mencari kursi dan kali ini tidak begitu susah karena ada fitur pengiriman instan yang membuat ongkir menjadi murah. Lalu membeli monitor dan stand-nya dengan alasan biar lebih fleksibel kalau ngerjain sesuatu padahal mah cuman penasaran aja gimana rasanya.

Beberapa kali aku mencoba mengubah layout seperti memindahkan posisi monitor dari kiri ke kanan atau pernah juga mencoba dijadikan sebagai layar utama dan laptop dijadikan second screen. Termasuk posisi meja juga pernah aku coba menghadap ke jendela tapi ternyata serab pisan akhirnya kembali seperti semula.

Barang-barang yang ada di meja beberapa kali aku tambah sesuai dengan keinginan. Termasuk salah satunya adalah mechanical keyboard yang aku beli karena penasaran bagaimana rasanya mempunyai dan mengetik sehari-hari menggunakan keyboard jenis ini.

Kehadiran mechanical keyboard ini membuat jiwa-jiwa ngoprek aku berteriak. Berbekal video tutorial youtube dan komunitas di facebook, aku mencoba mengopreknya agar feel dan suara saat mengetiknya bisa lebih nyaman dan sesuai dengan yang aku inginkan. Dan hasil akhirnya cukup memuaskan.

Working desk ini menjadi saksi bisu akan banyak sekali hal yang pernah aku lalui di masa saat itu. Banyak tangis, tawa, haru, bahagia, gembira yang pernah terjadi di atas meja ini. Terlepas dari itu semua, aku sangat-sangat bersyukur karena diberikan teman-teman baik yang membersamai saat tinggal di tempat ini dengan meja ini. Sehingga meja ini bisa menjadi saksi akan kehadiran dan kebaikan-kebaikan kalian semua.

--

--